Jumat, 04 Februari 2011

BAGAIMANA MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK ?

                   Menyebut nama “pemimpin” tentu saja terdengar tidak asing lagi ditelinga kita. Kepemimpinan adalah aktifitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekarjasama untuk mencapai beberapa tujuan yamg mereka inginkan menurut "Ordway Tead (1935)". Sehingga dapat kita artikan kepemumpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Meskipun semua orang biasa menjadi pemimpin, tapi ada batasan-batasan bagaimana orang itu bias menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana. Pemimpin  jujur dan bijaksana yang sangat diharapkan oleh masyarakat sekarang ini. Bukan hanya itu saja pemimpin yang juga mampu merangkul berbagai macam golongan dan dapat menyatukan perbedaan menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Sulit untuk menemukan pemimpin yang seperti itu sekarang ini.
Pemimpin saat ini kebanyakan menyalah gunakan kekuasaannya untuk KKN. Sering kita dengar diberbagai madia masa para pejabat tinggi banyak yang korupsi sampai bermilyaran rupiah. Kasus lainnya seperti hakim dan jaksa yang menyalahgunakan kekuasaannya dengan menerima suap. Ini menunjukkan keadilan di Indonesia belum juga ditegakkan dan pemimpinnya belum berpihak pada rakyat. Bila ada pemimpin yang baik dan jujur justru disingkirkan bahkan sampai difitnah melakukan korupsi oleh orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri. Seolah-olah pemimpin yang jujur dan bijaksana kalah dangan orang jahat Pemerintah harus bekerja kerja untuk memberantas kasus KKN ini. Agar masyarakat dapat mempercayai pemarintahan dan tercapai pemerintahan yang bersih.
Untuk menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana tidaklah mudah, dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Perlu dimulai dengan kebiasaan-kebiasaan keci untuk menumbuhkan rasa kepemimpinan yang jujur dan bijaksana sejak kacil hingga dewasa. Bukan hanya itu saja, perlu adanya dukungan dari factor-faktor lingkungan di sekitar. Faktor tersebut sangat penting bagi terciptanya pemimpin yang diharapkan masyarakat. Misalnya lingkungan di keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Usaha-usaha yang harus dilakukan agar terwujud kepemimpinan yang jujur dan bijaksana :
Keluarga, merupakan tempat pendidikan yang pertama dan yang paling utama. Pertama kali kita di didik oleh orang tua. Pendidikan yang utama karena hampir setiap waktiu kita habiskan bersama keluarga di rumah. Untuk menimbuhkan rasa kapemimpinan yang jujur dan bijaksana sejak kecil anak didik untuk jujur oleh orang tuanya.

Sekolah, marupakan tempat kedua untuk pendidikan. Lain halnya dengan pendidikan di keluarga, pendidikan di sekolah sifatnya lebih forman. Masalah yang di hadapi juga lebih kompleks. Banyak pengetahuan yang didapat di sini dari pada di keluarga. Teman bergaul semakin banyak dan anak semakin mencari jati dirinya.Untuk melatih anak untuk menjadi orang yang jujur dan bijaksana sekolah menyediakan tempat untuk anak supaya kebih mengembangkan dirinya. Seperti kegiatan OSIS, pramuka dan kegiatan lainnya yang melatih anak supaya menjadi pemimipin yang jujur dan bijaksana.
Kegiatan kesiswaan harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Tidak lupa asas kejujuran dan bijaksana harus disertai di dalamnya. Dengan latihan jujur dan bijaksana dalam setiap kegiatannya lama-lama akan terbiasa. Namun setaiap melakukan kebaikan pasti ada hambatannya. Pengaruh teman sebaya kadang menjerumuskan sisws pada suatu hal yang negatif. Dalam hal ini orang tua juga ikut berperan aktif dalam menempatkan anaknya pada teman-teman yang membawa dampak positif.
Guru merupakan salah satu aspek terpenting dalam mendidik siswa. Guru juga beerperan dalam pembentukan pemimpin masa depan yang jujur dan bijaksana. Selain iti harus dapat memberi contoh yang baik dan menjadi tauladan bagi siswa. Faktanya tidak sedikit murid yang membenci gurunya karena sikap guru yang arogan dan sering marah-marah.

Masyarakat, merupakan pendidikan ketiga yang tak kalah penyingnya. Pendidikan di masyarakat sangatlah luas mulai dari lingkungan sekitas sampai media cetak dan elektronik. Mekalui media elektronik semua informasi dapat  diperoleh dari sana dan yang paling popular adalah internet. Jika internet disalah gunakan lama-lama moral anak akan rusak. Harus ada kesadaran diri untuk menggunakannya dengan baik. Apabila sudah digunakan dengan baik berarti sudah belajar bijaksana. Belalajar jujur pada diri sendiri untuk menggunakannya dan mencari informasi yang bermanfaat.
Dalam lingkungan di sekatar rumah atau masyarakat di sekitar kita juga bias menjadi media untuk belajar menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana. Caranya adalah dengan ikut serta dalam kegiatan pemuda di masyarakat. Tentu saja kegiatan-kegiatan yang baik dan bermanfaat Pada kegiatan tersebut dapat diperoleh pengalaman-pengalaman untuk menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana. Juga melatih seseorang untuk menghadapi masalahnya sendiri. Bila sudah berhasil memajukan dan mensejahterakan masyarakat di sekeliling kita berarti kita sudah berhasil menjadi pemimipin yang baik.
Kita garis bawahi, untuk menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana tidaklah mudah perlu waktu yang cukup lama dan harus dimulai sejak dini. Selain itu perlu kesadaran pada diri sendiri untuk mau berlatih jujur mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana. Banyak sarana untuk melatih diri agar menjadi pemimpin yang jujur dan bijaksana, seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Pemimpin tadak memandang umur, jenis kalamin, dan status. Yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin adalah kejujuran, bijaksana tidak lupa disertai dengan tanggung jawab yang besar pula. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mensejahterakan masyarakat di sekitarnya, itulah pemimpin yang sangat dibutukan sekarang ini.

by : Nureni Epriyati?29?XI Ipa1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar